===============================================

Di buat sebagai sarana DATABASE bersama

Anggaplah informasi di artikel ini sebagai kepingan Petunjuk

Bisa jadi alur kisah tidak sempurna,karena petunjuknya belumlah terlengkapi

Atau mungkin kepingan dan petunjuk yang lain itu anda yang punya

mari berbagi informasi dan anda bisa berbagi di kolom komentar

Terima Kasih

===============================================

Jumat, 20 Desember 2019

TRUTHSEEKER



Wahai para pencari kebenaran, para penantang arus ....
Banyakin diam - amati - pelajari


Sebaiknya truthseeker berprilaku sprt ni spy ilmu & hikmahNya masuk ke dlm qalbu ๐Ÿ‘‡๐Ÿ‘‡๐Ÿ‘‡


Assalamualaikum wr.wb...

Bagaimanakah caranya agar iman kita sempurna...?

Iman itu adalah suatu bentuk keyakinan.... Keyakinan itu berevolusi dan berkembang mengikuti pengetahuan manusianya....

Contohnya begini: 

Katakanlah seseorang menceritakan sesuatu hal kepadamu, berupa suatu pengalaman spiritual....

Maka cerita tadi bernilai sebuah "konon".... Konon ini akan bisa kamu yakini tatkala kamu mengalami sendiri peristiwa yang memiliki kemiripan dengan cerita tersebut.... Dari pembuktian inilah kamu mencerna "konon" dan mengilmui konon, sehingga konon pun berubah menjadi nyata (mubin).... Lalu terbitlah yang namanya yakin atau iman....

Tidaklah mungkin seseorang meyakini atau mengimani bahwa gula itu berasa manis, sebelum merasakan sendiri manisnya gula.... Orang yang mengimani sebelum pengetahuannya sampai, maka keimanan ini hanya semu yang dipaksakan....

Dari "kitab konon" (kitab maknun) lalu dinyatakan atau dibuktikan sendiri menjadi "kitab mubin" (nyata), baru ini iman yang benar....

Kesempurnaan iman akan berjalan seiring waktu tatkala kitab konon demi konon, telah berubah menjadi kitab nyata demi nyata.... Maka mencari kesempurnaan iman, adalah sama halnya dengan menyatakan kitab konon itu menjadi kitab mubin....

==================

#ngaji "kitab konon"..... Heuheuheu



==========================================

Ciri paling khas dari para penganut Agama Syi’ah adalah mereka akan dengan mudahnya me-LAKNAT siapapun, bahkan Khalifatur Rasyidin Abu Bakar, Umar dan Utsman sekalipun tidak luput dari laknat mereka.

Bahkan dalam Kitab Biharul Anwar Vol. 11 Hal. 226 yg dikutip dalam tulisan ini pun juga mengandung ucapan “laknat”.

Perhatikan ini...

“....... Kemudian Nabi Adam as datang ke tempat terbunuhnya Habil dan menangis selama empat puluh hari sambil melaknat tanah yang telah menerima darah anaknya .......”

๐Ÿ‘†Perhatikan bahkan TANAH yang tidak bersalah pun juga tidak luput dari LAKNAT seorang Nabi Adam yang darinya ia diciptakan. 

Apakah masuk akal? Inilah yg saya maksud sbg ciri khas dari seorang penganut Agama Syi’ah, baik ucapannya ataupun tulisannya sekalipun penuh dengan ucapan “laknat” atau kat-kata “laknat”.
===========================================









Tidak ada komentar:

Posting Komentar