===============================================

Di buat sebagai sarana DATABASE bersama

Anggaplah informasi di artikel ini sebagai kepingan Petunjuk

Bisa jadi alur kisah tidak sempurna,karena petunjuknya belumlah terlengkapi

Atau mungkin kepingan dan petunjuk yang lain itu anda yang punya

mari berbagi informasi dan anda bisa berbagi di kolom komentar

Terima Kasih

===============================================

Rabu, 01 Januari 2020

TAHUN BARU



---------------------------------------------------------------------------------
Jika yang lain bahas tentang Perayaan Tahun Baru adalah budaya ummat Yahudi, Gw mencoba memandang dari sisi lain tentang Kesalahan Tahun Baru.

Sebenarnya cukup Sederhana untuk membuktikan Tahun Baru itu sebuah Kebohongan Massal yang memang sengaja dipropagandakan.

Lihat tentang Waktu berkenaan GMT yang Hoax.
Lihat Aturan Pergantian Hari yang sangat tidak masuk LOGIKA Manusia Yang Mau Berfikir.
Jam 24.00 alias 00.00 am

Jelas sekali dengan istilah MATAHARI (sebagai Mata dari Hari alias Penanda Perhitungan Hari), kemudian BULAN (sebagai Penanda Perhitungan Bulan)

Selanjutnya kita lihat tentang Matahari, bagaimana membuat pola tentang hari?
Kalau tidak di Sunrise ya di Sunset.

Kemudian kita lihat tentang Bulan, bagaimana membuat perhitungan pola pergantian bulan?
Ada di Hilal kan?
Kapan Hilal nampak?
Waktu Sunset kan?

Nah seharusnya mana yang lebih tepat, jika memaksa harus ada Pergantian Tahun Baru Masehi?
Jawabanya sungguh mudah bagi "Orang-orang Yang Mau Berfikir.

Sekarang coba lihat Aturan Pergantian Tahun Baru Masehi.
Jam 24.00 atau 00.00 am
Ada peristiwa Alam sebagai Patokan Waktu, Hari, Bulan?
Sunrise? Sunset? Hilal?
Jelas Sekali sesuatu yang HOAX bukan?

Dan menurut pendapat Pribadi sebagai salah satu Manusia Ciptaan-Nya, saya lebih Sepakat jika Tahun Baru itu ada di tanggal 1 Muharram.
Tepatnya ketika Hilal Nampak pada tanggal tersebut, dan pada waktu Sunset.

Allah SWT juga telah memberikan Petunjuk kepada Manusia melalui Firman-Nya

Allah SWT berfirman:

هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَآءً وَّا لْقَمَرَ نُوْرًا وَّقَدَّرَهٗ مَنَا زِلَ لِتَعْلَمُوْا عَدَدَ السِّنِيْنَ وَا لْحِسَا بَ ۗ مَا خَلَقَ اللّٰهُ ذٰلِكَ اِلَّا بِا لْحَـقِّ ۚ يُفَصِّلُ الْاٰ يٰتِ لِقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَ
huwallazii ja'alasy-syamsa dhiyaaa`aw wal-qomaro nuurow wa qoddarohuu manaazila lita'lamuu 'adadas-siniina wal-hisaab, maa kholaqollaahu zaalika illaa bil-haqq, yufashshilul-aayaati liqoumiy ya'lamuun

"(Dialah yang menjadikan matahari bersinar) mempunyai sinar (dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya bagi bulan) dalam perjalanannya (manzilah-manzilah) selama dua puluh delapan malam untuk setiap bulan, setiap malam daripada dua puluh delapan malam itu memperoleh suatu manzilah, kemudian tidak tampak selama dua malam, jika jumlah hari bulan yang bersangkutan ada tiga puluh hari. Atau tidak tampak selama satu malam jika ternyata jumlah hari bulan yang bersangkutan ada dua puluh sembilan hari (supaya kalian mengetahui) melalui hal tersebut (bilangan tahun dan perhitungan waktu, Allah tidak menciptakan yang demikian itu) hal-hal yang telah disebutkan itu (melainkan dengan hak) bukannya main-main, Maha Suci Allah dari perbuatan tersebut (Dia menjelaskan) dapat dibaca yufashshilu dan nufashshilu, artinya Dia menerangkan atau Kami menerangkan (tanda-tanda kepada orang-orang yang mengetahui) yakni orang-orang yang mau berpikir."
(QS. Yunus 10: Ayat 5)

Tafsir Al Jalalain

Wallahualam.


sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar