Berbagai Macam Api Dan Tingkat Kepanasannya
Sadarkah anda bahwa di kehidupan sehari-hari api memiliki warna yang berbeda-beda? Misalnya saja ketika kita menyalakan korek api, maka yang akan keluar adalah api berwarna kuning/oranye. Atau ketika kita memasak menggunakan kompor gas, maka biasanya api yang akan keluar berwarna biru. Kenapa bisa demikian?
Pada dasarnya api berasal dari reaksi pembakaran senyawa yang mengandung Oksigen. Ketika reaksi tersebut kekurangan Oksigen, efisiensi pembakaran akan berkurang dan menghasilkan senyawa karbon seperti asap dan jelaga. Contoh dalam kasus lilin yang ditutupi oleh gelas, maka api didalamnya akan padam karena ketiadaan pasokan Oksigen. Inilah bukti bahwa untuk menghasilkan api diperlukan adanya Oksigen.
Api sendiri sebenarnya memiliki beberapa warna dasar, antara lain :
1. Api Merah
Api berwarna merah/kuning biasa kita lihat saat pembakaran korek api atau kayu bakar. Dibandingkan warna lain, api jenis ini merupakan api dengan tingkat kepanasan paling rendah, yaitu kurang dari 1000 derajat celcius. Dikatakan bahwa api ini merupakan bagian terluar (bagian paling dingin) dari api abadi.
2. Api Biru
Api biru memiliki suhu sekitar kurang dari 2000 derjaat celcius. Kita akan sering menjumpai api berwarna biru di dapur, yaitu ketika kita menyalakan kompor gas. Api jenis ini sudah mengalami pembakaran sempurna, jadi api berwarna biru memiliki tingkat kepanasan di atas api berwarna merah.
3. Api Putih
Walaupun tidak familiar di telinga kita, tetapi ternyata di duinia ini ada api yang berwarna putih. Api berwarna putih memiliki suhu di atas 2000 derajat celcius. Karena tingkat kepanasannya yang tinggi inilah api jenis ini biasa digunakan dalam industri material seperti besi dan sejenisnya.
4. Api Hitam
Pernahkah anda mendengar kata Amaterasu di serial Anime Naruto? Dalam anime tersebut Amaterasu digambarkan sebagai api berwarna hitam yang takkan pernah padam selama beberapa hari apapun yang terjadi. Nah ternyata Api yang berwarna hitam itu memang benar-benar ada. Jika kita mengamati nyala api pada lilin, maka di bagian panggkal sumbu akan terlihat area berwarna transparan. Inilah yang digambarkan sebagai api hitam karena pada spektrum warna cahaya, hitam didefinisikan sebagai ketiadaan cahaya sehingga terlihat transparan. Disinilah bagian paling panas dari api. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah...
Menariknya, gambaran-gambaran mengenai api ternyata sudah dijelaskan dalam agama Islam baik dari Al-Qur'an maupun hadis. Dalam hadis riwayat At-Tirmidzi dijelaskan bahwa, "Api dinaikkan suhunya selama seribu tahun hingga menjadi merah, lalu dinaikkan lagi selama seribu tahun hingga berubah menjadi putih, kemudian dinaikkan lagi selama seribu tahun sampai menghitam, dan itulah yang disebut dengan hitam legam".
Beberapa riwayat lain yang menjelaskan mengenai api antara lain :
- "Maka Aku memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala." (QS. AL-Lail: 14)
- "Sungguh, (neraka) itu menyemburkan bunga api (sebesar dan setinggi) istana. Seakan-akan iring-iringan unta yang kuning". (QS. Al-Mursalat: 32-33)
- "Di atas mereka ada lapisan-lapisan dari api dan di bawahnya juga ada lapisan-lapisan yang disediakan bagi mereka. Demikianlah Allah mengancam hamba-hamba-Nya (dengan azab itu). "Wahai Hamba-hamba-Ku, maka bertakwalah kepada-Ku " (QS. Az-Zumar: 16)
- "Dari Abu Hurairah Radiallahu'anhu beliau berkata," Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda, '(Panasnya) api yang kalian (Bani Adam) nyalakan di dunia ini merupakan sebagian dari tujuhpuluh bagian panasnya api neraka Jahannam. Para sahabat kemudian bertanya, 'Demi Allah, apakah itu sudah cukup wahai Rasulullah? Rasulullah Menjawab, '(Belum), sesungguhnya panas sebagian yang satu melebihi sebagian yang lainnya sebanyak enam puluh kali lipat." (Hadis Riwayat Muslim no. 2843)
Terlepas dari riwayat di atas, beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan perbedaan warna api antara lain suhu (faktor fisika) dan jenis zat yang mengalami reaksi (faktor kimia). Misalnya saja pada pembakaran Sodium akan menghasilkan api berwarna oranye, pembakaran kalium nitrat akan menghasilkan api berwarna ungu, pembakara stronsium klorida menghasilkan warna merah, pembakaran tembaga menghasilkan warna ungu, dan seterusnya. Hal inilah yang dimanfaatkan dalam teknik pembuatan kembang api. Kembang api dapat memancarkan cahaya warna-warni yang indah karena merupakan campuran dari berbagai macam unsur kimia yang berbeda, sehingga menghasilkan warna yang berbeda pula.
Wallahua'lam bishshowab...
===============================================
Tidak ada komentar:
Posting Komentar